BACKHOE YANG BEGO
Saya pernah dianggap
naif dan bodoh hanya karena tidak mengerti maksud teman yang menulis “bedrop”?
Tentu saja saya tidak paham karena yang saya tahu adalah “backdrop”, semacam
spanduk. Di kamus pun tertulis ‘backdrop’. Saya juga pernah ditertawakan saat
tidak mengerti maksud kawan yang menyeut alat berat bernama “bego”. Percuma
juga saya menjelaskan maksudnya “backhoe” alias “cangkul mundur” alias “garuk”. Jadi saya tidak bego, apalagi
disamakan dengan si alat berat itu.
Tapi, ada juga pengalaman
yang menggembirakan. Jelek-jelek begini saya pernah disebut “dirjen” karena
saya memandu bernyanyi lagu Indonesia
Raya. Lumayan naik pangkat dari “dirijen” menjadi “dirjen”. Saya tetap
meyakini, kemampuan bahasa adalah cerminan luasnya pengetahuan dan pergaulan.
Supriyono, S.H., S.Pd.,
S.E., M.M., C.M.
Ingin berdiskusi?
Silakan berkorespondensi ke pintarbahasa@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar