Minggu, 28 November 2010

TEKNIK MENULIS YANG BAIK

Agar bisa menulis dengan baik dalam bahasa Inggris, kita harus mengikuti pola tata bahasa Inggris dengan konsisten. Kebiasaan berbahasa Indonesia seringkali mempersulit penulisan bahasa Inggris. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan diantara kedua bahasa tersebut. Ada sejumlah karakteristik bahasa Inggris yang perlu dipahami ketika menulis. (Hal ini terutama penting bagi pemula). Perhatikan
1. Struktur kalimat bahasa Inggris memiliki ciri:
(a) Lengkap: Artinya, kalimat paling tidak memiliki satu Subyek dan satu Kata Kerja / Predikat
(b) Urut : Artinya, kalimat tersusun dari urutan Subyek, diikuti Predikat, dan Obyek. Letak kata keterangan adalah fleksibel.
(c) Sinkron: Artinya, ada kesesuaian antara Predikat dengan Subyek dan Predikat dengan Tenses atau Keterangan Waktu.
2. Susunan kalimat sebaiknya dalam bentuk Kalimat Aktif
3. Pastikan susunan kalimat (a) memiliki kebenaran gramatikal (tata bahasa) dan (b) kebenaran leksikal (makna), serta (c) Kontekstual

Contoh-Contoh “Kesalahan” tulisan bahasa Inggris yang terkait dengan kebiasaan berbahasa Indonesia:
a. Tidak Lengkap :
“We very busy” (belum ada kata kerja)
“In Indonesia actively alleviates poverty.” (belum ada Subyek)

b. Tidak Urut:
“ A strange disease we have found recently.” (obyek di depan subyek)
“He we give some advice not to smoke.” (dari bahasa Indonesia
“Dia kami beri nasehat untuk tidak merokok”.)

2. Beberapa “Perbedaan” Pokok antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia

Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
1. Struktur Menerangkan-Diterangkan untuk kata majemuk
2. Mengenal kata kerja ‘Arti’ dan kata kerja ‘Fungsi’ (to be)
3. Mengenal Tenses
4. Mengenal Gerund 1. Struktur Diterangkan – Menerangkan
2. Hanya mengenal kata kerja ‘Arti’

3. Tidak mengenal Tenses
4. Tidak mengenal Gerund
l


Bila Anda ingin berinteraksi lebih lanjut silakan hubungi kami di email  pintarbahasa@yahoo.com
atau Whatsapp 081802770167
SUPRIYONO, SH, SPD, SE, MM, CM

INGIN JADI GUIDE?



Ingin menjadi Guide? Kami ajari bahasa Inggris praktis.Anda tak perlu menghafal rumus apa pun! Bahasa Inggris menjadi sangat mudah dan menyenangkan. Bayangkan, Anda bahkan sudah bisa berkomunikasi lancar pada pertemuan pertama! Kami jamin kursus efektif karena kami sangat memahami seluk beluk sebagai guide. Kami bagi pengetahuan dan pengalaman kami yang sangat berharga. Hanya untuk Anda.
Hubungi 081802770167

FASIH BICARA INGGRIS

Belajar bahasa Inggris itu mudah asalkan kita tahu metode belajar bahasa Inggris yang efektif dan efisien. Kita tidak perlu buang-buang waktu menghafal rumus yang tidak perlu (ada rumus yang perlu juga lho hehe...). Sebagai contoh,  kita bisa menghafal kosa kata dengan metode analogi dan metode asosiasi. Dengan metode analogi kita bisa menambah kosakata dengan meniru bentuk kosa kata yang sudah ada. Misal, bila kata berakhiran 'ize' adalah kata kerja, maka kita bisa 'mencipta' kosa kata organize, internalize, modernize, memorize, minimize, economize, dan seterusnya. Demikian juga ketika kita tahu akhiran 'ous' berarti banyak maka kita bisa mendapat kata baru diantaranya gaseous (kembung), humorous (lucu), ridiculous (menggelikan), jealous (cemburu), marvelous (luar baisa) dan seterusnya.Begitu juga dengan metode asosiasi. Dengan metode asosiasi, kita bisa menambah lima kosa kata baru sekaligus. Sebagai contoh, kita tahu economy (perekonomian ), economics (ilmu ekonomi), economic (tentang ekonomi), economical (hemat), dan economically (secara ekonomis).Begitu juga  dengan struktur kalimat. Untuk memudahkan, anggaplah struktur bahasa Inggris itu memenuhi tiga syarat yaitu lengkap,urut, dan sinkron. Bahasa Inggris harus memiliki subjek dan predikat. Bila tidak ada subjek sungguhan, maka dicarikan subjek semu "it". Bila tidak ada predikat sungguhan maka digunakan kata kerja fungsional yaitu "to be". Ingin  berbagi pengalaman?  Kami tunggu di pintarbahasa@yahoo.com


ENGLISH FOR KIDS

SHORTCUT TO ENGLISH? WHY NOT?

Senin, 22 November 2010

CARA GILA MEMPERKAYA KOSAKATA

Seorang calon murid saya berkomentar:

“Saya tak lancar bicara karena kosakata saya terbatas. Tahunya ya cuma kata-kata yang itu-itu saja……Gelagepan deh. Apalagi kalau harus presentasi…..wuuih keringat dingin keluar semua. Gimana bisa ngomong, lha wong kosa kata saja terbatas he..he….?

Benar juga ya! Bagaimana kita bisa bicara atau menulis dengan lancar dan benar kalau kosa kata kita terbatas? Masalahnya, menghafal kosakata itu makan waktu, sulit, dan melelahkan. Eh, sebentar! Masa iya sih? Enggga juga tuh. Saya punya pengalaman unik dalam melipatgandakan kosa kata. Khususnya kata kerja dalam bentuk majemuk. Tentu saja setelah saya merenung dan mencari sekian lama.
Sebagai langkah awal marilah kita pikirkan kata PUT. Kata ini ternyata bisa diperluas sedemikian rupa hingga menjadi sejumlah kata baru. Caranya adalah dengan menambah preposisi (kata depan) atau partikel. Maka kemudian diluar harapan saya, saya menguasai sejumlah kata baru sekaligus.
Put onto (letakkan, tempelkan) Put off (lepas, matikan)
Put into (masukkan, sisipkan) Put around (merangkul, melilitkan)
Put aside (sisihkan)
Jadi ketika saya ingin mengatakan “lilitkan tali ini pada tongkat itu”, saya cukup menggunakan kata PUT AROUND. Demikian pula ketika saya ingin menyuruh seseorang untuk “menyingkirkan” suatu benda. Jelas bahwa preposisi-preposisi yang saya gunakan itu sudah menggambarkan ‘cara kerja’ (aside = menyamping, around = mengelilingi )
Perhatikan contoh-contoh lain berikut ini:
Step onto (menginjak), Step off (jangan injak) Step into (masuk), Step over (melompati), Step aside (minggir), Step up (naik), Step down (turun)
Jadi kalimat “Naiklah ke kursi itu” bisa diungkapkan dengan “Step onto the chair”; “Jangan halangi jalan” sama dengan “Step off”. Bisakah Anda bayangkan bagaimana kalau ingin mengatakan “Awas jangan colak-colek”? Mudah saja, “Hands off”.

Contoh aplikasi:
Go along this road until you find a T-junctions. Don’t turn. Go straight until you see a crossroad. Don’t stop. Go ahead. You will find a blue house. That is my house.

MULTI-TAFSIR KATA SERAPAN

Pernahkah Anda mendengar tuturan atau membaca tulisan yang tidak tepat makna? Misalnya, frasa ‘ambulatory service’ diterjemahkan ‘servis atau perbaikan ambulan’? Itu karena kita tidak memahami adanya RAGAM MAKNA dalam berbahasa. Frasa tersebut diatas mestinya dimaknai ‘layanan keliling’ atau ‘layanan antar jemput’. Kata ‘ambulatory’ tidak ada hubungannya sama sekali dengan ‘mobil ambulan’ dan kata ‘service’ tidak berarti ‘servis’ atau ‘perbaikan’ sebagaimana yang kita kenali dalam bahasa Indonesia.
Kata-kata tersebut diatas disebut ‘COGNATES’. Untuk mudahnya kita sebut saja ‘kata serapan yang masuk dalam bahasa Indonesia’. Dari asalnya bahasa Inggris, kata-kata itu (dan ratusan atau ribuan kata lainnya) diserap dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya kata-kata itu bisa langsung digunakan (misalnya, hotel) atau dengan sedikit ‘penyesuaian ejaan’ (misalnya, televisi, komputer) atau penyesuaian bunyi saja (misalnya, radio). Kelompok kata ini disebut ‘TRUE COGNATES’ . Sebut saja ‘TIRUAN PERSIS’. (Persis bunyinya dan persis ejaannya).
Namun, ada kelompok kata lain yang tidak diserap secara sempurna ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ini menjadi punya ‘makna ganda’ dan disebut ‘PARTIAL COGNATES’. Di satu sisi, makna kata tersebut sama seperti yang dipahami dalam ejaan bahasa Indonesia (misalnya, ‘instruction’ sama dengan ‘instruksi’), tetapi ada bagian lain yang tercecer, yaitu bahwa di negeri asalnya sana, ‘instruction’ bisa juga berarti ‘pengajaran’. Beberapa contoh kata serapan yang bermakna ganda adalah:
• Objective = (1) obyektif atau (2) tujuan
• Administration = (1) administrasi atau (2) pemerintahan atau (3) pengaturan/pemberian (dosis obat)
Nah, kita harus berhati-hati kan? Kadang-kadang kita terlalu percaya diri (PD abiz!) dengan arti kata-kata serapan. Bisa fatal!
Apalagi bila kita keliru dalam memahami arti kelompok ketiga, yang disebut ‘TRUE COGNATES’. Untuk mudahnya, perhatikan contoh-contoh berikut ini:
• Kata ‘SOLAR’ dalam ‘solar system’ tidak ada hubungannya dengan ‘BAHAN BAKAR SOLAR’. Frasa ‘SOLAR SYSTEM’ artinya ‘TATA SURYA’.
• Kata ‘ROYAL’ dalam frasa ‘ROYAL FAMILY’ jelas bukan berarti ‘BOROS’. Frasa itu memiliki arti ‘KELUARGA KERAJAAN’
Nah, jangan suka terlalu yakin dengan kata serapan. Bisa jadi anda keliru.

Semoga bermanfaat.
Bersambung

081229878200 / 081802770167

ARTI POLISEMI

Suatu ketika saya iseng-iseng menerjemahkan dengan suatu peranti lunak. Sungguh cepat dan mudah. Dalam sekejap telah tersaji berpuluh-puluh lembar hasil terjemahan kedalam bahasa Indonesia. Wow fantastic! Begitu gumam saya. Tapi tunggu dulu…kok terjemahannya amburadul. Bahkan ada beberapa bagian yang lucu. Benar-benar lucu karena TIDAK PADAN MAKNA.
Beberapa kata termasuk jenis polisemi, yaitu kata yang memiliki banyak arti. Sebagai contoh frasa “the LATE 1990s” diterjemahkan menjadi ‘almarhum 1990an’. Ha…ha…. apa iya sih? Terus masih ada lagi. Kata ‘SINCE’ seperti biasa diterjemahkan ‘SEJAK’. Padahal mestinya yang dimaksud adalah ‘KARENA’.
Itulah yang disebut fenomena ‘POLISEMI’ atau ‘RAGAM MAKNA’. Artinya satu kata kadang-kadang memiliki lebih dari satu padan arti atau makna. Sayangnya, kita terlalu asyik dengan ‘MAKNA TUNGGAL’ sebuah kata. Jadilah kata ‘PEN’ selalu berarti ‘PENA’. Padahal mestinya bisa berarti ‘KANDANG’ atau ‘DEKAT’.
Seperti dalam bahasa Indonesia, kita juga mengenal polisemi atau kata dengan ragam makna. Kata ‘BISA’ punya arti ‘RACUN’ atau ‘MAMPU’. Demikian pula kata ‘BUKU’ bisa berarti ‘KITAB’ atau ‘RUAS’. Oleh karena itu, pastikan kita telah menerapkan padan makna. Untuk itu semua makna harus disesuaikan dengan ‘konteks’ nya.

RAHASIA MENGUASAI SINONIM

Sinonim adalah beberapa kata yang memiliki satu arti. Sinonim digunakan untuk menghindari penggunaan satu kata secara berulang-ulang dan monoton. Coba bayangkan, bila kata ‘because’ digunakan berulang ulang dalam ilustrasi berikut:
“Karena Ratrimo ingin menjadi diplomat, dia harus fasih berbahasa Inggris. Tapi karena dia belum menguasainya, maka dia mengikuti kursus bahasa Inggris karena hanya dengan cara itulah dia bisa belajar dengan efektif dan efisien.”
Kata ‘KARENA’ digunakan tiga kali. Untuk menghindari penggunaan ‘BECAUSE’ berulang kali, maka digunakanlah sinomimnya, yaitu ‘SINCE’ dan ‘FOR’. Maka, kalimatnya akan berbunyi begini:
“BECAUSE Ratrimo wanted to be a diplomat, he has to be fluent in English. SINCE he knows very little about it, he decided to take an English course FOR this is the most effective and efficient way.”
Permasalahan sangat nyata dalam konteks membaca atau menerjemahkan, Kita dipaksa mengikuti gaya penulisan si penulis, termasuk penggunaan sinonim diatas. Sungguh, sebagian diantara kita tidak mengiri bahwa kata ‘SINCE’ bisa berarti ‘KARENA’ karena selama ini kita sudah memahaminya dengan kata ‘SEJA’. Demikian pula dengan kata ‘FOR’ yang secara otomatis kita artikan ‘UNTUK’ atau ‘SELAMA’.
Dalam menulis atau berbicara, meskipun kita bisa saja menggunakan kata secara berulang-ulang, tapi akan menimbulkan efek monoton dan tidak bergairah. Maka, belajar sinonim mau tidak mau adalah suatu keharusan agar kita terhindar dari kesalahan makna.
Bersambung.
Untuk korespondensi hubumgi email pintarbahasa@yahoo.com

081802770167

HAFAL BANYAK KATA SEKETIKA

Jangan buang percuma waktu Anda untuk menghafal kata secara tidak terstruktur dan tidak sistematis. Gunakan kerangka asosiatif untuk memperluas penguasaan kosa kata. Sebagai contoh, bila Anda sudah mengetahui kata CANTIK, mestinya Anda tahu kata KECANTIKAN, atau MEMPERCANTIK, atau DENGAN CANTIKNYA, atau bahkan AHLI KECANTIKAN.
Mengapa demikian? Karena, dengan hanya berbekal 1 (satu) kata saja Anda bisa melipatgandakannya menjadi 4 (empat) atau 5 (lima) kata sekaligus.
Penasaran kan? Jangan tergesa-gesa. Perhatikan penjelasan lebih lanjut.
Dalam pembahasan kali ini kita anggap ada 4 (empat) kategori besar kata: Kata Benda, Kata Kerja, Kata Sifat, dan Kata Keterangan. Ke-empat kelompok kata terebut bisa jadi berasal dari satu rumpun kata yang sama. Misalnya, beauty (KB), beautify (KK), beautiful (KS), dan beautifully (KKt). Perhatikan bentuknya. Mirip-mirip bukan? Yang beda hanya akhirannya. Dan dari situlah perbedaan artinya.

Berikut ini sejumlah contoh pembentukan kata turunan.

a. Kata Benda:
_________ ment : development, government, shipment
_________ dom : freedom, wisdom, boredom, kingdom
_________ al : renewal, approval, removal, withdrawal
_________ er : teacher, worker, wrong-doer
_________ or : sailor, director, conductor, tailor
_________ ly : a daily, a weekly, a monthly
_________ f : thief, belief
_________ ion : organization, education, communication
_________ty : identity, clarity

b. Kata Kerja:
_________en : weaken, widen, blacken, redden, gladden
en ________ : enlarge, enact, enable, entitle
_________ er : lower
_________ ize : minimize, popularize, materialize
_________ ate : necessitate, evaluate, graduate
_________ ify : simplify, clarify, purify, horrify, terrify

c. Kata Sifat
________ ful : useful, careful, beautiful, wonderful
________ less : useless, careless, hopeless, moneyless
________ ous : famous, gaseous, humorous, populous
________ able : understandable, portable, reputable, dependable
________ ible : credible, sensible,
________ y : cloudy, rainy, windy, smoky, foggy
________ ly : manly, kingly
________ ar : circular, angular, tubular
________ ish : reddish, brownish, childish, womanish
________ al : economical, educational, organizational
________ ive : discriminative, selective, effective, active

d. Kata Keterangan
________ ly : carefully, skillfully, effectively, simply
in + Kt. Benda : in care, in patience, in despair


Mudah bukan?
Untuk korespondensi silakan hubungi email pintarbahasa@yahoo.com
081802770167

CARA MUDAH BELAJAR TATA BAHASA

Apakah Anda mengalami kesulitan belajar bahasa Inggris? Ada cara mudah belajar bahasa Inggris. Berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan bahasa Inggris sangatlah mudah bila kita menguasai dua hal pokok, yaitu (1) aspek bahasa, dan (2) aspek substansi. Secara garis besar, aspek bahasa meliputi (a) struktur dan bangunan kalimat, (b) diksi atau pengertian kata. Perbedaan struktur bahasa ibu (Indonesia) dan bahasa asing (Inggris) akan menyulitkan dalam mengurai kalimat. Karena kalimat dalam bahasa Inggris mengakui strukur Menerangkan-Diterangkan (MD), sedangkan bahasa Indonesia hampir konsisten menggunakan strukur Diterangkan-Menerangkan (DM), kita sering kesulitan dalam mengurutkan kata yang hendak diterjemahkan. Apakah kita akan membaca (menerjemahkan) dari depan, dari tengah, atau dari belakang?
Agar kita bisa mudah membaca atau menerjemahkan, perhatikan catatan berikut ini.
Pertama, bayangkan bahwa struktur bahasa Inggris adalah URUT (sama seperti bahasa Indonesia), yaitu dibaca dari depan ke belakang;
Selanjutnya, Anda baru berpikir struktur TERBALIK (inversI) ketika menjumpai KATA MAJEMUK, yaitu dua kata atau lebih yang mewakili satu hal atau benda saja. Sebagai contoh, meski terdiri dari dua kata ‘meja kayu’ adalah sebuah benda saja, bukan seonggok kayu dan sebentuk meja. Maka, strukturnya dibalik: ‘wooden table’;
Ingat bahwa KATA MAJEMUK pun akan tertulis URUT dan tidak dibalik, bila memiliki ciri-ciri yang berikut ini:
• Menerangkan Nama dan / atau Jabatan.
Contoh: Former Prime Minister Abdullah Badawi (dibaca urut, Mantan Perdana Menteri Abdullah Badawi);
• Menerangkan urutan;
Contoh: Book 1, Page 2, World War II , Room 301
• Menerangkan jenis;
Contoh: Vitamin C, Type B, Group D
• Menggunakan kata depan (preposisi);
Contoh: Woman in red; University of Gadjah Mada (bila tidak menggunakan kata depan ‘of’ akan tertulis Gadjah Mada University.

Selain itu, langkah kedua yang perlu anda kenali adalah ‘bentuk waktu’ atau lebih dikenal dengan tenses. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
• My grandmother was very beautiful.
• I have always been in contact with him.
Meski kata ‘WAS’ punya arti yang sama dengan ‘IS’ atau ‘AM’, yang bisa berarti ‘ADALAH’ tapi punya makna yang berbeda. Percayakah Anda bila dipahami begini: ‘Nenek saya sangat cantik’. Apa iya, nenek masih cantik. Mestinya dipahami begini: “Nenek saya dulunya cantik.”.
Demikian pula dengan kalimat kedua. Sebagian dari kita sering terpaku pada pengertian kaku dari kata ‘HAVE’ dan ‘BEEN’ dan memahaminya sebaai ‘TELAH BERADA’. Kalimat tersebut lebih tepat dipahami menjadi: “Saya selama ini (dari dulu / hingga kini) selalu berhubungan dengan dia.

Bagaimana, mudah bukan? Semoga bermanfaat!
Untuk korespondensi silakan hubungi email pintarbahasa@yahoo.com
081802770167 SUPRIYONO, SH, SPD, SE, MM, CM

TEKNIK MENERJEMAHKAN JURNAL

  Jurnal ilmiah memiliki ciri yang khas, diantaranya menggunakan (a) k osa kata tingi; (b) struktur panjang tapi padat Jargon sesuai...