BACKHOE YANG BEGO
Saya pernah dianggap
naif dan bodoh hanya karena tidak mengerti maksud teman yang menulis “bedrop”?
Tentu saja saya tidak paham karena yang saya tahu adalah “backdrop”, semacam
spanduk. Di kamus pun tertulis ‘backdrop’. Saya juga pernah ditertawakan saat
tidak mengerti maksud kawan yang menyebut alat berat bernama “bego”. Percuma
juga saya menjelaskan maksudnya “backhoe” alias “cangkul mundur” alias “garuk”. Jadi saya tidak bego, apalagi
disamakan dengan si alat berat itu. Tapi, ada juga pengalaman yang
menggembirakan. Jelek-jelek begini saya pernah disebut “dirjen” karena saya
memandu bernyanyi lagu Indonesia Raya.
Lumayan naik pangkat dari “dirijen” menjadi “dirjen”. Saya tetap meyakini,
kemampuan bahasa adalah cerminan luasnya pengetahuan dan pergaulan.
www.gayabahasa.com 081802770167
Tidak ada komentar:
Posting Komentar