Saat melihat draft Pengumuman dari sekolah anak saya, saya
bergegas mengingatkan sekolah agar mengoreksi redaksinya. Bukan belajar di
rumah tetapi belajar dari rumah. Apa
bedanya? Belajar di rumah bisa berarti
belajar sendiri, sesuka hati, tanpa modul, tanpa jadwal, tanpa instruksi, dan
tanpa komunikasi dengan pihak lain. Seperti yang dilakukan anak yang sukarela
belajar di hari libur.
Begitu juga bekerja di rumah (work at home) artinya orang
yang bekerja mandiri, tidak terikat pada perusahaan atau atasan. Kegiatan ini
banyak dilakukan penerjemah, copywriter, proofreader, atau ghostwriter, atau
paper reviewer. Mereka bekerja untuk dan atas nama dirinya sendiri.
Sementara itu, belajar dari rumah lebih berarti belajar
jarak jauh, dari rumah terhubung ke sekolah secara daring, ada modulnya, ada
jadwalnya, ada instruksi, dan ada komunikasi perjalanan belajar mengajar. Model
pembelajaran ini lebih terstruktur dan terarah, sesuai dengan kurikulum sekolah
juga.
Tentu berbeda artinya bila kita mengatakan bekerja dari
rumah (work from home). Mereka adalah karyawan (atau rekanan perusahaan) yang
menjalankan pekerjaan untuk dan atas nama perusahaan dari rumah karena alasan
tertentu, seperti saat persebaran wabah virus Covid-19. Mereka menyelesaikan
pekerjaan kantor dari rumah.
Nah, kawatirnya, pengumuman berbunyi “anak belajar di rumah”
dan “orang tua bekerja di rumah” bisa ditafsirkan anak-anak dan orang tua sebagai
libur. Suka-suka menggunakaan waktunya. Mungkin anak tetap belajar dan orang
tua bekerja, tetapi hanya sebentar. Selebihnya mereka justru menggunakan
waktunya untuk bermain gadget, jalan-jalan ke mall, atau malah pikinik, yang
berpotensi tertular atau menularkan Covid 19. Fatal kan?
Yogyakarta, 24 Maret 2020
Supriyono, SH, S.Pd., SE, MM, CM
Menekuni Forensic Lingustics
Tidak ada komentar:
Posting Komentar