Selasa, 29 Januari 2019

PARAFRASA


PARAFRASA

Banyak kandidat doktor yang penasaran karena naskah disertasinya ditolak oleh universitas karena dianggap mengandung ‘unsur-unsur plagiarisme’ alias menjiplak, padahal mereka sudah mematuhi aturan penulisan ilmiah. Rupanya, mereka belum tahu bahwa Database Turnitin berhasil melacak bagian-bagian yang dianggap tulisan orang lain. Biasanya mereka banyak mengutip pendapat orang lain persis atau apa adanya, tanpa ada perubahan struktur maupun penggantian kosa kata, yang lazim disebut paraphrase atau parafrasa.
Parafrasa (ada yang menyebutnya copyediting)  adalah mengubah susunan sintaksis dan mengganti kosa kata dengan tetap mempertahankan keaslian gagasan dan muatan dalam suatu tulisan. Parafrasa bisa diibaratkan ‘menceritakan kembali’ dengan versi baru.  Parafrasa diperlukan dalam dunia penulisan ilmiah karena di dalamnya kita harus banyak merujuk pada teori mapun hasil-hasil penelitian sebelumnya yang harus dicantumkan sebagai landasan teori. Tetapi, pengutipan langsung dianggap menjiplak, sehingga harus diubah dulu.  Parafrasa atau copyediting mengatur ulang komponen dan komposisi naskah sedemikian rupa sehingga punya wajah baru. Copyeditor bertugas menghilangkan jejak redaksional dan leksikal dari penulis lama, sehingga tidak terlacak oleh database pelacak plagiarism seperti Turnitin.
Parafrasa hanya bisa dilakukan dengan baik dan benar oleh ahli bahasa. Ahli bahasa mengetahui persis struktur kalimat, komposisi kalimat, dan pilihan kata yang tepat sehingga kalimat-kalimat baru hasil parafrasa bisa tampil cantik, runtut, dan logis. Logika bahasa adalah masalah yang krusial dalam tata bahasa, karena banyak penulis yang bahkan tidak menyadarinya. Kalimat “Dari Tabel 2 menunjukkan hasil penelitian” bukanlah kalimat yang logis. Tidak jelas “siapa” yang “menunjukkan hasil penelitian” karena “dari tabel 2” hanyalah keterangan tempat, bukan subjek. Mestinya ditulis “Tabel 2 menunjukkan hasil penelitian”. Hampir sama, “Di Indonesia giat membangun” bukan kalimat yang baik. Mestinya ditulis “Di Indonesia PEMERINTAH giat membangun” atau “INDONESIA giat membangun”
Keahlian parafrasa biasanya dimiliki oleh anggota Himpunan Penerjemah Indonesia atau HPI http://www.hpi.or.id.
Itu karena setiap menerjemahkan, seorang penerjemah juga harus melakukan parafrasa dari bahasa sumber sebelum diterjemahkan ke bahasa target.  

Bila anda ingin berdiskusi silakan berkorespondensi ke email pintarbahasa@yahoo.com atau WA 081802770167

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEKNIK MENERJEMAHKAN JURNAL

  Jurnal ilmiah memiliki ciri yang khas, diantaranya menggunakan (a) k osa kata tingi; (b) struktur panjang tapi padat Jargon sesuai...